Siapa yang belum tahu golongan darahnya? Ayo, unjuk tangan. Golongan darah, seperti yang sudah dipelajari dalam mata pelajaran Biologi, adalah penggolongan darah berdasarkan adanya antigen A dan antigen B dalam darah. Dalam keseharian, penggolongan darah yang sering dipakai adalah penggolongan tipe ABO dan penggolongan faktor rhesus.
Sebenarnya ini bukanlah tes golongan darah pertama saya. Dulu, tepatnya ketika SMP saya pernah mengikuti tes golongan darah namun hanya sebatas pada tes ABO dan tidak ada tes faktor rhesus. Dari tes itu didapatkan hasil bahwa golongan darah saya adalah O tanpa pernah tahu apa faktor rhesusnya.
Beberapa waktu yang lalu, ada diskusi ringan tentang golongan darah termasuk faktor rhesus. Diskusi yang dilakukan di suatu grup Whatsapp ini menjabarkan cukup rinci mulai dari donor darah hingga dampak perbedaan rhesus terhadap kehamilan. Diskusi yang menarik memang. Saya dapat info berharga bahwa ketika seorang istri memiliki golongan darah dengan faktor rhesus (-) atau negatif dan suaminya memiliki faktor rhesus (+) atau positif maka janin yang dikandung memiliki resiko tinggi terhadap eritroblastosis fetalis atau bahasa sederhananya, tubuh ibu akan memproduksi antibodi tertentu yang “menolak” keberadaan janin. Namun begitu ternyata perlu ada treatment khusus terhadap kasus seperti ini dan semua bisa direncanakan ketika sudah tahu faktor rhesus masing-masing.
Berhubung saya penasaran dengan faktor rhesus, maka saya iseng-iseng mengunjungi sebuah laboratorium klinik untuk cek golongan darah kembali beserta faktor rhesusnya karena siapa tahu saya divergent dan bisa “menyelamatkan” seseorang. #eaaa *oke saya bercanda*. Tujuannya tentu agar mengetahui dan berjaga-jaga jika ada hal yang tidak diinginkan.
Lab yang saya pilih adalah lab klinik Prodia yang berada di Jalan Transyogi Cibubur. Setelah mendaftar dan ditanya tujuan tes, apakah belum mengetahui golongan darah sendiri atau mengkonfirmasi hasil tes sebelumnya. Maksud dari mengkonfirmasi ini adalah mencocokkan dengam database yang ada di PMI terlebih jika ia sebelumnya memiliki hasil tes dengan rhesus negatif. Saya sendiri bilang saya ingin tes lagi karena hanya tahu golongan darah saja dan tidak tahu rhesusnya.
Selanjutnya saya membayar biaya sebesar Rp60.000, maka saya menuju ruang pengambilan sampel darah. Ternyata pengambilan sampel darah tidak dengan “menusuk” ujung jari dan diteteskan pada kartu tertentu tetapi diambil melalui pembuluh vena di lengan dan sampel darah diambil sekitar 5-10 ml. Ngilu? Ah, nggak juga, masa cowok takut jarum. #eaaaa
Hasilnya ternyata baru keluar 2,5 jam kemudian. Berhubung saya ada acara lain maka saya langsung beranjak dan kembali lagi ke lokasi lab kira-kira menjelang maghrib.
Setelah acara selesai, saya langsung meluncur kembali ke lab Prodia dan menyerahkan nota pemeriksaan. Sejurus kemudian saya diberikan amplop yang berisi hasil pemeriksaan. Ternyata hasilnya:
Golongan darah O dengan rhesus (+)/positif. Baiklah, ternyata rhesus saya mainstream, sodara-sodara.
Powered by WordPress for Android
Saya juga O+, dan katanya orang dengan golongan darah O sangat disukai nyamuk :haha. Pantas saya suka bentol-bentol, ya?
Yep, rhesus memang penting, tapi katanya penyakit eritroblah blah itu bisa ditanggulangi dengan, kata guru saya dulu, ganti darah. Cuma saya kurang ngerti juga, mengganti darah ini apa sama dengan mengganti air di baskom: buang air yang lama dan masukkan air yang baru :haha. Mungkin imajinasi saya terlalu tinggi…
Disukai nyamuk? Bisa jadi iya sih, suka dinyamukin, mungkin darah O itu manis
Itu ganti darah apa ganti oli? π
Iya ada treatment medisnya tapi ya itu udah tahap advance…
Iya, malah lebih mirip ganti oli yak :haha.
Semoga kita dijauhkan Tuhan dari penyakit-penyakit itu ya :amin.
Harganya 10 kali lipat harga tes goldar waktu saya SMA dulu π tapi itu oleh PMI, sih, yang diambil darah di ujung jari. Syukurlah kalau rhesusnya mainstream di Indonesia π
iya , denger-denger cerita yang lain juga cuma di range Rp10.000-Rp120.000
Membaca ini saya jadi penasaran dengan golongan darah saya. Hahaha (sumpah, saya takut jarum :’))
silakan cek, mba… terutama kalo mau nikah π
Hahaha saya juga takut
Darah gw O dan diambil sekitar 20 th lalu kalo ngak salah hehehe, abis itu ngak perna test darah lagi
kira2 test darah di PMI itu hasilnya akurat tidak ya?? Soalnya saya ketika kelas 11 hendak donor darah yg kebetulan diadakan d sekolah, dan di tanya apakah anda sudah mengetahui goldar anda? Saya jawab belum & kenyataannya blm krna sewaktu SMP saya kabur pas diadakan pengecekan goldar, hehehe
Lalu saya di cek goldarnya dgn ditusuk jarum pada ujung jari saya dan diletakan pada papan kaca lalu ditetesi sesuatu apa itu entah tak tau namanya & tak ada 1menit hasilnya ketahuan saya A(+). Setelah mengetahui hasilnya saya pun bertanya, pak kemarin saya habis minum obat apakah masih bisa donor? Wah tidak bisa dek, kalo mau donor kembali minimal 3 hari terakhir setelah minum obat.
Dalam hatipun kecewa tidak bisa ikut serta donor tapi senang juga bisa cek goldar gratis, hehehe
PMI ya sudah pasti akurat, dan sebenarnya tes golongan sangat minim kemungkinan errornya karena 2 cairan tertentu yg ditetes ke sampel darah kita itu sebagai zat kontrol/parameter
Menurut saya wajar setelah minum obat tidak boleh donor karena khawatir masih ada zat obat yg masih bersirkulasi dalam darah sebelum benar-benar diserap tubuh atau “disaring” ginjal βΊβΊβΊ
Ohh lalu tes di lab itu untuk apa jika sudah tau kalo goldar anda “O” ???
apakah utk mengetahui rhesus harus ke lab seperti prodia atau pramita ???
ya, saya ingin tahu rhesus saya karena di tes golongan darah terdahulu tidak ada tes rhesusnya
untuk cek rhesus tidak mesti di prodia atau pramita, dimana saja bisa asalkan lab atau penyedia jasa tes menyertakan tes rhesus selain golongan darah π
Oo jd klo cek goldar sklian tnya rhesus kita yah,, hmmm mksi bnyk untung baca2, jd tau… krn rncana brp hr ini mmg mw ke prodia ngecek…. krn mw,nikah jd sklian cek kesehatan sm goldar hihi
iya, mbak
semoga membantu
Waktu SD test darah PMI golongan darah saya O dan itu saya pakai sebagai referensi kemanapun , ketika pengobatan Operasi dll,dan itu juga yang tertulis di KTP. sampai beberapa bulan lalu saya melakukan Pemeriksaan darah di Prodia sama seperti mas diatas dan Hasilnya adalaaah…………………B+
Asli nih jadi Bingung wakakaka
saya B+ (be positive) #eeaaa *padahalgakadayangnanya π
eeeeaaaaa..
takut jarum suntik..
Golongan daraaaaaaah ku apaaaaaaaaa???? (>.<) never know until noooowww
Menarik ya ngomongin goldar. saya pas SD tes goldar langsung keluar hasil sama rhesusnya juga π
sama nih, O+ π
Salam kenal, trims sudah follow.. hehe..
iya, terlebih mengenai rhesus
salam kenal juga, mbak
Ihh aku jg mau kaktes goldar. Tapi di pmi. Kira2 bisa ga ya.. Hehehe
Wah untung rhesusnya positif ya bro. Kalau negatif bisa susah nyari donor pas lagi butuh darah. Punyaku B tapi belum pernah tes rhesus
negatif memang langka di Indonesia